TUGAS 8 TAHAP - TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PADA USIA SEKOLAH MENENGAH (SMP/MTs)
KELAS : PPKn REGULER SORE B
Nama :
ALFAN HERJANDI
NIM : E1B117004
Blog :
alfanjandi.blogspot.com
No.Hp : 0835397200906
TUGAS 8 / SABTU 13 MEI 2018
Creative
Summary tentang : Tahap – tahap perkembangan peserta didik pada usia sekolah
menengah (SMP/MTs).
Dalam
tahap perkembangannya, peserta didik usia SMP berada pada periode perkembangan
yang sangat pesat dari segala aspek. Berikut ini disajikan perkembangan
tersebut yang berhubungan dengan pendidikan, yaitu perkembangan aspek kognitif,
afktif, dan psikomotorik.
1.Perkembangan
Aspek Kognitif
Menurut
Piaget anak-anak SMP, yaitu usia 11-15 tahun berada pada periode formal
operasional. Pada tahap ini operasi mental pada anak tidak lagi terjadi pada
objek konkret, tapi juga dapat diaplikasikan pada kalimat verbal atau logika,
yang tidak hanya menjangkau kenyataan melainkan juga kemungkinan, tidak hanya
menjangkau masa kini tetapi juga masa depan.
Dengan
demikian pada tahap ini peserta didik sudah dapat berfikir secara abstrak dan
hipotetis sehingga mereka mampu memikirkan sesuatu yang akan atau mungkin
terjadi yang merupakan sesuatu yang bersifat abstrak.
Peserta
didik pada tahap formal operasional dapat mengintegrasikan apa yang telah
mereka pelajari dengan tantangan di masa mendatang dan membuat rencana untuk
masa depan. Mereka juga mampu berfikir secara sistematik, mampu berfikir bukan
hanya dalam apa yang terjadi tetapi berfikir dalam kerangka apa yang mungkin
terjadi. Mereka memikirkan semua kemungkinan secara sistematik untuk memecahkan
permasalahan. Sebuah mobil yang tiba-tiba mogok misalnya, bagi peserta didik
yang berada pada tahap operasional konkret (SD) akan mengambil kesimpulan bahwa
mobil bensinnya habis, jadi mogok. Dia hanya menghubungkan sebab-akibat dalam
satu rangkaian. Lain halnya dengan peserta didik pada tahap formal operasional
(SMP), dia memikirkan beberapa kemungkinan mengapa mobilnya mogok, seperti
mungkin businya mati, mungkin platinanya atau kemungkinan-kemungkinan lain yang
membeikan dasar bagi pemikirannya.
2.Perkembangan
Aspek Afektif
Keberhasilan
proses pendidikan juga ditentukan oleh keberhasilan dalam perkembangan aspek
afektif peserta didik. Bloom memberikan definisi tentang aspek afektif yang
terbagi atas lima tataran afektif yang berimplikasi pada peserta didik di SMP
sebagai berikut :
a Sadar akan situasi, fenomena di masyarakat
dan objek di sekitarnya.
b.
Responsih terhadap stimulus-stimulus yang ada di lingkungan mereka.
c.
Mampu menilai.
d.
Sudah mulai bisa mengorganisir nilai-nilai dalam suatu sistem dan menentukan
hubungan di antara nilai-nilai yang ada.
e.
Sudah mulai memiliki karakteristik dan mengetahui karakteristik tersebut.
Faktor
individu yang lebih spesifik dalam tingkah laku peserta didik yang sangat
penting dalam penguasaan materi pendidikan meliputi :
a.
Self-esteem, yaitu penghargaan seseorang yang diberikan seseorang kepada
dirinya.
b.
Inhibition,yaitu sikap mempertahankan diri atau melindungi ego.
c.
Anxiety, yaitu kecemasan yang meliputi rasa frustasi, khawatir, tegang, dan
sebagainya.
d.
Motivastion, merupakan dorongan untuk melakukan suatu kegiatan.
e.
Risk-taking, yaitu keberanian mengambil resiko.
f.
Empati, yaitu sifat yang berkaitan dengan pelibatan diri individu pada perasaan
orang lain.
3.Perkembangan
Aspek Psikomotorik
Perkembangan
aspek psikomotorik ini juga merupakan salah satu aspek yang perlu diketahui
oleh guru. Perkembangan aspek-aspek psikomotorik peserta didik SMP melalui
tahap-tahap berikut ini :
1.Tahap
kognitif
Tahap
ini ditandai dengan adanya gerakan-gerakan yang kaku dan lambat. Hal ini terjadi
karena peserta didik masih dalam taraf belajar untuk mengendalikan
gerakan-gerakannya. Mereka harus berfikir terlebih dahulu sebelum melakukan
suatu gerakan. Pada tahap ini peserta didik sering membuat kesalahan yang
kadang-kadang membuat mereka merasa frustasi.
Melakukan
kesalahan atau percobaan merupakan hal yang penting dalam proses pendidikan.
Seseorang yang pernah melakukan suatu kesalahan diharapkan dapat mengambil
pelajaran dari segala hal yang terjadi.
2.Tahap
asosiatif
Pada
tahap ini peserta didik membutuhkan waktu yang lebih pendek untuk memikirkan
tentang gerakan-gerakan yang akan dilakukannya. Mereka mulai dapat
mengasosiasikan gerakan yang sedang dipelajarinya dengan gerakan yang sudah
dikenalnya. Tahap ini merupakan tahap pertengahan dalam perkembangan aspek
psikomotorik peserta didik.
Gerakan-gerakan
pada tahap ini belum merupakan gerakan-gerakan yang bersifat otomatis. Pada
tahap ini anak berfikir untuk melakukan gerakan yang akan dilakukannya lebih
sedikit dibanding pada waktu dia berada pada tahap kognitif. Karena waktu yang
digunakan relatif pendek, maka gerakan-gerakannya sudah mulai tidak kaku dan
lambat.
3.Tahap
otonomi
Pada
tahap ini peserta didik telah mencapai tingkat otonomi yang tinggi. Proses
belajarnya sudah hampir lengkap meskipun mereka tetap dapat memperbaiki
gerakan-gerakan yang dipelajarinya. Tahap ini disebut tahap otonomi dikarenakan
peserta didik sudah tidak memerlukan kehadiran instruktur untuk melakukan
gerakan-gerakan. Pada tahap ini, gerakan-gerakan mereka telah dilakukan secara
spontan sehingga gerakan-gerakan yang dilakukannya tidak harus dipikirkanya
terlebih dahulu.
ULASANNYA
:
Kita
tahu bahwa peserta didik itu adalah
seseorang atau individu yang sedang mengembangkan potensi dirinya melalui
proses pembelajaran pada satuan pendidikan formal, informal maupun nonformal
dan pada jenis pendidikan yang tertentu.
Peserta
didik dalam menjalankan pendidikannya mempunyai tahapan – tahapan yang dimana
tahapan tersebut juga berpengaruh bagi perkembangan peserta didik tersebut. Tahapan
yang harus dijalankan oleh peserta didik yaitu perkembangan kognitif dimana
perkembangan kognitif ini berhubungan dengan pola pikir peserta didik itu
sendiri, selanjutnya perkembangan afektif ini berhubungan dengan apa yang ada
disekitarnya dan bisa menganalisis langsung dan yang terakhir yaitu
perkembangan psikomotorik yang dimana tahapan ini sangat penting juga bagi
perkembangan peserta didik yang didalamnya terdapat tahap kognitif, tahap
asosiatif, dan tahap otonomi.
Itulah
tahapan – tahapan yang terdapat didalam perkembangan peserta didik di satuan
pendidikan sekolah menengah pertama (SMP).
Komentar
Posting Komentar